Runtuhnya (lagi) dominasi Lunar Aryan
Mahabharata – runtuhnya (lagi) dominasi Lunar Aryan di Tanah Hindustan Mahabharata, tragedi perang saudara sepupu keturunan Raja Bharata dari Afganistan tercatat juga melibatkan peran Tuhan Vishnu yang kali ini lahir di tengah2 Bangsa Lunar keturunan Yadu.Lama setelah Ramayana, Lunar Dynasty lambat laun kembali menancapkan dominasinya di tanah Hindustan, terlebih setelah masuknya Bharata dan mendirikan negara Hastinapur. Di masa Raja Santanu pangeran Bhisma yang gagah berani dan sakti melakukan perjalanan menaklukan seluruh kerajaan di tanah Hindustan. Kejayaan Hastinapur terus berlanjut hingga lahirnya Dritarashtra, si buta, dan Pandu. Cacat mata si putra sulung mengakibatkan naiknya Pandu jadi raja. Segalanya berjalan lancar hingga Dritarashtra dan Pandu masing2 punya anak. Kaurav, 100 putra Dritarashtra tidak terima tahta akan diteruskan putra Pandu, Yudhisthir, si sulung dari 5 Pandava.
Saat inilah Krishna, yang mudanya sebagai gembala ternak di Mathura (karena tahta ayahnya Vasudev direbut Kansa), masuk ke kehidupan Pandava. Krishna yang kini pindah menetap di pantai barat India, Dvarka, menyarankan pada Pandava agar Hastinapur dibagi 2! Menjaga kerukunan keturunannya, Dritarashtra merestui dan Indraprastha (paroan Hastina) pun dibangun. Pembangunan gedung pertemuan Indraprastha di tengah hutan Kandavaprastha dilakukan dengan terlebih dulu Krishna mengajak Arjun membakar hutan, membantai penduduk ras naga (mongol/china) di sana, tak terkecuali wanita dan anak2.
Sialnya, konflik tak dapat dihindari ketika Pandava kalah judi mempertaruhkan Indraprastha pada sepupunya Kaurav. Setelah menjalani hukum buang 13 tahun, perundingan dilakukan untuk meminta hak Pandava kembali.
Di versi asli, Yudhisthir lebih memilih damai dengan Kaurav dengan meminta hanya 5 desa saja. Tapi hal ini ditentang Krishna – penasehat sekaligus guru Pandava – yang kelihatannya menginginkan perang. Perang besar 2 saudara sepupu disiapkan. Masing2 mengerahkan seluruh sekutunya sehingga bisa dibilang 1 benua Hindustan ikut ambil bagian.
Krishna dalam perang bertindak sebagai penasihat Pandava sekaligus kusir (filosofinya penuntun) Arjun. Ketika sebelum perang Arjun kembali ragu melawan saudara2nya, Krishna memperlihatkan wujud Tuhan Vishnu Nya, meminta Arjun berserah diri hingga dihapus dosanya, dan angkat senjata sebagai dhama Kshatriya. Krishna juga bercerita ttg kelahiran2 nya di masa lalu dan yg akn datang(dalam wahyunya kepada Arjun – Bagavad Gita)
Perang yg berkali2 hampir batal pun pecah. Krishna bebas mengatur cara2 licik untuk mengalahkan jago2 Kaurav:
Pertama menempatkan wanita melawan Bhisma, hingga beliau tidak melawan dan habis dipanah
Kedua menyarankan agar Pandava berbohong ttg gugurnya Ashvatthama, putra Drona, hingga guru Drona yang sedang shock pun gugur ditebas
Ketiga, mengorbankan putra tertua Pandava, Ghatotkatch (yang tidak murni Arya) untuk menangkal senjata halilintar Karna, sekaligus mengusahakan tahta kembali ke keturunan Arjun (setelah Abhimanyu, kedua tertua dlm putra2 Pandava yang dicanangkan jadi penerus tahta telah gugur). Gugurnya Ghatotkatch juga mengamankan nyawa Arjun, murid kesayangannya
Keempat menyuruh Arjun membunuh Karna dalam keadaan sedang berusaha mengangkat roda chariot nya yang kejeblos, karena Karna tak dapat dikalahkan selama busur msh ditangan
Kelima, menyuruh Bheem memukul Duryodhan dibawah perut karena yg belakangan sangat sulit dikalahkan (durable – hard to destroy)
Setelah perang usai, Krishna yang biasanya selalu waspada, membiarkan Ashvatthama masuk kemah Pandava di malam hari, dan membunuh 5 putra Draupadi yang sedang tidur, plus mengakibatkan menantu Arjun, Uttari keguguran. Krishna menggunakan hak ketuhanannya menghidupkan orang mati dengan mengembalikan nyawa bayi Parikshit yang merupakan keturunan Arjun.
Pada akhirnya, Krishna memang evolusi yang lebih maju dari Raama. Krishna tidak mengangkat senjata untuk menghancurkan Lunar Dynasty, tapi menggunakan otaknya. Hastinapur hancur lebur, jatuh miskin, terutama habis kekuatan militernya. Parikshit, cucu Arjun (putra Arjun Abhmanyu maupun cucunya Parikshit dibesarkan di Dvarka, negara Vasudev ayah Krishna dari bayi) pun diangkat menjadi raja.
Sayangnya hidup Krishna berakhir tragis, ketika sedang menyender di pohon memikirkan peristiwa musnahnya bangsa Yadava karena saling bunuh, seorang pemburu tidak sengaja memanahnya, tembus hingga tubuhnya menancap di pohon. Konon si pemburu merupakan reinkarnasi vanara Bali dari Ramayana yang dendam terhadap Vishnu (Raama) yang memanahnya dari belakang dahulu.
Adu domba saudara sepupu ini mirip2 dengan yang terjadi antara saudara sepupu Lunar Aryan keturunan Abraham, Arab (Palestin) yang bertahun2 terjebak dalam perang ‘Bharatayudha’ dengan sepupunya yang saat ini di bawah pengaruh bangsa Solar dari barat, Yahudi (Israel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar