Dalam Mahabharata, Ambalika (Sanskerta: अम्बालिका) merupakan puteri Raja Kasi dan istri dari Wicitrawirya, Raja Hastinapura.
Bersama dengan saudaranya, yaitu Amba dan Ambika, ia direbut oleh
Bisma dalam sebuah sayembara (Bisma menantang para raja dan pangeran
yang berkumpul lalu menaklukkan mereka.) Bisma mempersembahkan mereka
kepada Satyawati untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya. Namun
Wicitrawirya wafat dalam usia muda sebelum memberikan keturunan kepada
Ambalika.
Setelah kematian Wicitrawirya, ibunya Bisma yaitu Satyawati,
mengajukan permohonan pertamanya kepada Resi Weda Wyasa (Bagawan Byasa)
untuk melanjutkan garis keturunan Dinasti Kuru. Sesuai dengan permohonan
Satyawati, Sang Bagawan mengunjungi istri Wicitrawirya untuk
menganugerahi mereka seorang putera. Ambalika disuruh oleh Satyawati
untuk terus membuka matanya supaya jangan melahirkan putera yang buta
seperti yang telah dilakukan oleh Ambika (Ambika melahirkan putera buta
bernama Dretarastra). Karena taat dengan perintah mertuanya, ia terus
membuka matanya namun ia menjadi pucat setelah melihat rupa Sang Bagawan
yang luar biasa. Maka dari itu, Pandu (puteranya), ayah para Pandawa,
terlahir pucat.
Ambalika hidup beberapa lama di Hastinapura sampai ia memiliki cucu,
yaitu para Pandawa dan Korawa. Ketika puteranya yang bernama Pandu telah
wafat, perasaan Ambalika terpukul. Atas saran dari Satyawati, Ambalika
meninggalkan kehidupan duniawi dan pergi ke dalam hutan. Bersama dengan
Ambika, mereka betiga meninggalkan para penerus Dinasti Kuru di
Hastinapura.
Ambika
Dalam Mahabharata, Ambika (Sanskerta: अम्बिका) merupakan puteri dari Raja Kasi dan istri dari Wicitrawirya, Raja Hastinapura.
Bersama dengan saudaranya, Amba dan Ambalika, ia direbut oleh Bisma
dalam sebuah sayembara (Bisma menantang para raja dan pangeran yang
berkumpul lalu menaklukkan mereka). Bisma mempersembahkan mereka kepada
Satyawati untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya. Namun Wicitrawirya wafat
dalam usia muda sebelum memberikan keturunan bagi Ambika.
Setelah kematian Wicitrawirya, ibunya Bisma yaitu Satyawati,
mengajukan permohonan pertamanya kepada Resi Weda Wyasa (Bagawan Byasa)
untuk melanjutkan garis keturunan Dinasti Kuru. Sesuai dengan keinginan
Satyawati, Sang Bagawan mengunjungi kedua istri Wicitrawirya untuk
menganugerahkan mereka masing-masing seorang putera. Ketika Byasa
mengunjungi Ambika, ia melihat rupa Byasa sangat menakutkan dan
penampilannya sangar dengan mata yang menyala-nyala. Dalam keadaannya
yang ketakutan, ia menutup matanya dan tidak berani membukanya. Maka
dari itu, Dretarastra (puteranya), ayah para Korawa, terlahir buta.
Setelah kelahiran Dretarastra, ketika Satyawati meminta Byasa untuk
mengunjungi Ambika untuk kedua kalinya, Ambika tidak mau datang dan
mengirimkan pelayan menggantikan dirinya. Maka si pelayan melahirkan
Widura, yang kemudian diasuh sebagai adik Dretarastra dan Pandu.
Ambika hidup beberapa lama sampai memiliki cucu, yaitu Pandawa dan
Korawa. Ketika Pandu mangkat, Satyawati mengajak Ambika untuk
mengasingkan diri ke dalam hutan bersama-sama, demi meninggalkan
kehidupan duniawi. Keinginan tersebut disetujui oleh Ambika. Bersama
dengan Ambalika, mereka bertiga pergi ke dalam hutan meninggalkan
Hastinapura, dan membiarkan penerus Dinasti Kuru menentukan nasibnya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar