Dalam wiracarita Mahabharata, Barbarika (IAST: Barbarīka) adalah putera Gatotkaca dan Maurwi, puteri Muru, seorang Raja Yadawa.
Barbarika sebenarnya seorang yaksha, dan terlahir sebagai manusia.
Ia bertarung dalam pertempuran akbar di pihak Korawa. Meskipun ia
ingin bertarung di pihak Pandawa, ia teguh pada prinsipnya untuk
bertarung di pihak yang mengalami kekalahan, maka dari itu ia memihak
Duryodana karena Duryodana menderita kekalahan lebih banyak daripada
Pandawa. Maka ia bertarung dengan ayahnya, Gatotkaca, dan kakeknya,
Bima, dan mengalahkan mereka berdua. Ia menjadi tak terkendali dalam
pertempuran, dan bahkan mengalahkan ksatria yang konon tak dapat
ditaklukkan seperti misalnya Arjuna dan Satyaki. Akhirnya ia dibunuh
oleh Kresna, yang memakai senjata Sudarshana Chakra miliknya. Ia
bergabung dengan pasukan Korawa pada hari ke-14 Bharatayuddha setelah
kematian Jayadrata di tangan Arjuna.
Untuk versi lain tentang kisah dan kehidupannya, lihat Khatushyamji.
Dalam agama Hindu, Khatushyamji adalah nama dan manifestasi dari
Barbarika, putera Gatotkaca. Manifestasi ini khususnya populer di
Rajasthan. Nama asli Barbarīka dari bahasa Sansekerta seringkali diganti
di Rajasthan dengan versi bahasa Hindi, Barbarīk, sering ditulis
Barbareek.
Barbarika memperoleh anugerah dari Kresna sebuah pengaruh bahwa
dirinya akan dikenal dengan nama milik Kresna (Shyam) di zaman Kali Yuga
(masa sekarang) dan dipuja. Kresna mengatakan bahwa pemuja Barbarika
akan diberkati hanya dengan melafalkan namanya dari lubuk hati mereka.
Permohonan mereka akan dikabulkan dan masalah disingkirkan jika mereka
memuja Shyamji (Barbarika) dengan kesalehan yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar